Menurut para pakar, gaya hidup dan pola makan orang Mediterania adalah cara hidup yang paling sehat di dunia. Pola hidupnya hampir mendekati pola hidup ideal. Orang-orang Mediterania diklaim lebih sehat dan lebih awet muda. Selain itu orang Mediterania dikenal mempunyai bentuk tubuh yang molek dan usia harapan hidup yang tinggi.
Dari sini, akhirnya para pakar kesehatan berusaha mempelajari cara mereka makan, makanan apa saja yang mereka konsumsi, dan aktivitas fisik yang mereka lakukan. Dari data yang mereka dapatkan kemudian dikemas dalam suatu pola makan yang dikenal istilah Diet Mediterania.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa diet Mediterania lebih berkhasiat melindungi jantung daripada olahraga. Penelitian ini dilakukan di Harokopio University, Athena. Hasil penelitian tersebut dipresentasikan di konferensi tahunan American College of Cardiology.
"Kepatuhan menjalankan program diet Mediterania lebih memiliki manfaat protektif dibandingkan olahraga." Demikian yang dikatakan oleh Profesor Demosthenes Panagiotakos, salah satu peneliti tersebut.
Apa itu Diet Mediterania?
Diet Mediterania sebenarnya meniru gaya hidup dan pola makan orang-orang Mediterania. Wilayah Mediterania menampilkan alam yang berbukit kering, dataran sempit, hutan pinus, pohon zaitun, dan habitat tradisional. Wilayah Mediterania ini termasuk Eropa Selatan atau Eropa Latin. Negara-negara yang masuk wilayah Mediterania meliputi sebagian wilayah Portugal, Spanyol, Perancis, Yunani, dan hampir seluruh wilayah Italia.Masyarakat Mediterania terbiasa dengan makanan yang segar dan alami. Proses memasaknya cukup sederhana, hanya dikukus, dibakar, atau dipanggang. Di samping itu orang Mediterania lebih suka melakukan aktivitas fisik, seperti jalan kaki dan renang karena mereka memang hidup di sekitar pantai. Konsep inilah yang kemudian diterapkan dalam diet Mediterania.
Diet Mediterania fokus pada makanan yang segar dan alami, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Konsumsi bahan-bahan nabati ini mencapai 50%. Sebagai sumber protein, diet Mediterania menyarankan mengonsumsi daging rendah lemak, seperti daging unggas, ikan, dan ayam. Daging merah tetap boleh dikonsumsi tetapi hanya seminggu sekali. Konsumsi protein dalam diet ini mencapai 20%.
Diet Mediterania termasuk diet rendah lemak. Konsumsi lemak pada diet ini hanya 30%. Itupun lemak tak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun. Penggunaan minyak hewani dan mentega tidak disarankan dalam diet ini. Minuman pada diet ini hanya air putih segar, bukan minuman bersoda atau soft drink.
Di samping itu, diet Mediterania juga menitikberatkan pada cara masak. Cara masak yang disarankan adalah cara masak yang sederhana, hanya dikukus, dibakar, atau dipanggang. Diet Mediterania menghindari makanan yang digoreng atau dimasak dengan lemak. Tidak disarankan pola masak yang terlalu lama dan banyak proses.
Manfaat Diet Mediterania
Selain menurunkan berat badan, diet ini juga mempunyai banyak manfaat. Diet ini baik untuk kesehatan jantung, bahkan mampu menurunkan risiko terkena serangan jantung. Diet ini juga mampu menurunkan tekan darah dan kadar kolesterol jahat. Selain itu, diet Mediterania juga efektif mencegah diabetes, osteoporosis, depresi, Alzheimer, bahkan kanker.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Cancer, diet Mediterania mampu memangkas risiko penyakit kanker hingga 12%. Bahkan jika dikombinasikan dengan olahraga, diet Mediterania mampu menurunkan kadar gula darah hingga 23%.
Yang paling mengejutkan, diet Mediterania ternyata efektif mengatasi ejakulasi dini. Dilansir dari dailymail.co.uk, diet Mediterania yang terdiri dari kacang-kacangan, ikan, serta minyak zaitun bisa membuat pria bebas dari masalah ini.
"Selama ini diet Mediterania hanya dikenal mampu membersihkan pembuluh darah dari berbagai kotoran dan lemak. Ternyata pembuluh darah di dalam penis pun juga bisa terkena dampak positifnya," ungkap Dr. Athanasios Angelis dari Hippokration Hospital di Athena.
Strategi Diet Mediterania
Mengikuti Piramida Makanan
Pola makan pada diet Mediterania mengikuti piramida makanan yang terbagi dalam empat lapisan. Lapisan pertama atau lapisan paling bawah adalah jenis makanan pokok yang wajib dikonsumsi setiap hari. Makanan ini terdiri dari biji-bijian utuh seperti beras dan gandum utuh. Dikombinasikan dengan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan berbagai macam bumbu dapur.Lapisan kedua adalah sumber protein dari laut, seperti ikan dan sea food lainnya. Jenis makanan ini boleh dikonsumsi sesering mungkin. Sedangkan lapisan ketiga adalah sumber protein dari daging unggas, ayam, telur, serta produk susu olahan. Makanan jenis ini konsumsinya dibatasi dan dalam porsi kecil. Lapisan keempat atau lapisan paling atas adalah makanan manis dan daging merah. Makanan pada lapisan keempat ini sedapat mungkin dihindari dan hanya boleh dikonsumsi seminggu sekali.
Mencari Makanan Alternatif
Dalam diet Mediterania, disarankan mencari makanan alternatif untuk menggantikan bahan makanan yang dianggap tidak sehat atau bahan makanan tersebut merupakan pantangan bagi penderita suatu penyakit. Misal, penggunaan garam pada penderita hipertensi sangat tidak disarankan. Diet Mediterania memberikan alternatif penggunaan rempah-rempah atau bumbu masak lainnya untuk menggantikan garam.Minyak zaitun digunakan dalam diet Mediterania sebagai pengganti mentega atau sumber lemak hewani lainnya. Minyak zaitun adalah lemak tak jenuh tunggal sehingga sangat baik untuk kesehatan, terutama bagi mereka yang sedang berupaya menurunkan berat badannya.
Melakukan Olahraga Secara Rutin
Wilayah Mediterania adalah wilayah pesisir sehingga masyarakat di sana memiliki aktivitas fisik yang aktif. Orang Mediterania sudah terbiasa jalan kaki dan berenang. Aktivitas fisik inilah yang termasuk strategi dalam menjalankan program diet Mediterania.Tidak Ada Program Diet yang Sehat tanpa Olahraga
Antara diet dan olahraga harus berjalan seiring dan seirama. Diet itu identik dengan mengonsumsi sayur. Orang yang tidak terbiasa makan sayur, apalagi dengan porsi yang banyak, akan kesulitan menjalankan diet. Solusinya harus disertai dengan olahraga. Olahraga yang benar dan teratur akan membuat organ tubuh dapat berfungsi dengan normal. Jika organ tubuh sudah berfungsi normal maka mereka akan siap menerima perubahan pola makan.Jika ada orang bisa menjalankan program diet tanpa olahraga berarti orang tersebut sudah terbiasa mengonsumsi sayur sebelumnya. Tetapi orang yang melakukan diet tanpa olahraga, ibarat merawat motor hanya dengan memberi asupan bensin beroktan tinggi, tanpa pernah diservis. Hasilnya bisa ditebak, berat badan turun tapi kurus seperti baru sembuh dari sakit, pipi kempong, wajah terlihat cowong, dan perut tetap buncit.
Adapun pernyataan yang disampaikan oleh Profesor Demosthenes Panagiotakos pada alinea keempat di atas, bukan berarti diet ini bisa dijalankan tanpa olahraga. Simaklah pernyataan berikut ini.
Mereka mengaku penelitian ini hanya terbatas pada masyarakat Yunani yang tinggal di daerah Athena dan mungkin tidak menggambarkan pola kesehatan masyarakat di negara lain.Sebagaimana kita ketahui, masyarakat Yunani sejak zaman dahulu suka berolahraga. Mereka suka jalan kaki, renang, bahkan olahraga jenis atletik mereka kuasai. Apalagi kondisi wilayahnya yang mengharuskan mereka selalu aktif melakukan aktivitas fisik.
Simak juga Menurunkan Berat Badan itu denga Diet, bukan Olahraga.
Nah, kalau kita simak manfaat dan strateginya, diet Mediterania ini adalah diet yang sehat yang perlu kita terapkan sebagai gaya hidup kita.
Simak juga Diet Mayo, Program Diet 13 Hari dalam Setahun.
Demikian berbagi informasi tentang diet Mediterania, strategi, dan manfaatnya. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment
Maaf, komentar yang tidak berhubungan dengan isi artikel, banyak mengandung singkatan kata, atau mengandung link aktif, tidak kami tayangkan.
Komentar Anda akan kami moderasi sebelum kami tayangkan. Centang 'Notify me' agar Anda mendapat pemberitahuan lewat email bahwa komentar Anda sudah ditayangkan.