Bahaya Tidur Ngorok, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tidur mendengkur, ngorok, snoring, sleep apnea

Tidur ngorok atau mendengkur biasanya diindikasikan sebagai tidur yang nyenyak. Pemahaman ini sudah berlaku umum di masyarakat. Orang yang tidur sampai mendengkur berarti benar-benar sudah tidur. Semakin keras suara dengkuran, semakin pulas pula tidurnya. Tetapi tahukah Anda bahwa tidur mendengkur atau ngorok bisa mengindikasikan suatu penyakit tertentu?

Mendengkur adalah keluarnya suara getar, serak, desah, desis, atau dengus ketika seseorang terlelap tidur. Mendengkur merupakan gejala umum yang kebanyakan terjadi pada kaum laki-laki. Hampir separuh pria mengalami tidur ngorok dan hanya sekitar seperempat wanita yang mendengkur. Hal ini disebabkan karena saluran udara pernapasan pria lebih sempit dibandingkan wanita.




Terjadinya Tidur Mendengkur

Secara medis, mendengkur terjadi karena ada gangguan pada saluran pernapasan kita. Ketika kita sedang tidur pulas, saluran pernapasan tersebut menyempit. Sementara itu otot-otot di sekitar saluran tersebut mengalami relaksasi atau melentur sehingga mudah bergetar. Otot-otot yang berelaksasi tersebut hampir menutupi saluran pernapasan.

Pada saat kita menarik dan menghembuskan napas, udara pernapasan melewati saluran yang sempit sehingga tekanannya lebih kencang. Aliran udara dengan tekanan yang besar ini mampu menggetarkan otot-otot di sekitar saluran pernapasan yang sedang mengalami pelenturan sehingga timbullah suara ngorok atau dengkuran. Semakin lelap kita tidur, otot-otot tersebut semakin lentur dan semakin keras suara dengkuran yang terdengar.

Penyebab dan Cara Mengatasi Tidur Mendengkur

Banyak yang belum menyadari akan bahaya mendengkur. Bahkan sebagian di antara kita menyepelekan fenomena mendengkur ini. Dalam beberapa kasur, mendengkur memang hanya fenomena biasa dan sama sekali tidak berbahaya bagi kesehatan.

Tetapi, bagaimanapun juga, tidur mendengkur tetap mengganggu, terutama bagi yang sudah mempunyai pasangan hidup. Kita juga akan malu ketika menginap di rumah teman atau kerabat, tanpa kita sadari keluar suara dengkuran bersamaan napas kita saat tidur. Dengkuran kita akan menjadi bahan lelucon dan bahan olok-olokan teman dan kerabat kita. Untuk itu, alangkah baiknya jika kita kenali penyebab tidur ngorok sehingga kita dapat sesegera mungkin mengatasinya.

Tidur Terlentang

Pada saat tidur terlentang, otot-otot di sekitar tenggorokan mengalami relaksasi dan terdorong ke dalam. Otot-otot lentur ini akan menutupi saluran pernapasan dan mudah bergetar ketika kita bernapas. Kondisi inilah yang menyebabkan timbulnya suara dengkuran atau ngorok.

Mendengkur karena posisi tidur terlentang tidak berbahaya bagi kesehatan. Jika Anda mendapati pasangan Anda tidur ngorok, cobalah mengubah posisi kepalanya atau sekalian miringkan tubuhnya. Jika suara dengkuran langsung hilang, berarti penyebabnya memang faktor posisi tidur.

Kelelahan

Orang yang terlalu lelah bekerja sepanjang hari akan dapat tidur dengan sangat pulas. Tidur yang sangat pulas ini mengakibatkan otot-otot di sekitar saluran pernapasan mengalami relaksasi. Otot-otot ini mudah bergetar dan menimbulkan suara dengkur ketika bernapas.
Mendengkur atau ngorok karena kelelahan
Mendengkur yang disebabkan faktor kelelahan tidak terjadi setiap hari. Hanya pada saat mengalami kelelahan saja. Dengan istirahat yang cukup atau mengurangi aktivitas di siang hari maka tidur ngoroknya akan segera teratasi.

Faktor Usia

Dengan semakin bertambahnya usia, otot-otot kita akan semakin mengendur. Begitu juga otot-otot di sekitar saluran pernapasan. Otot-otot bagian atas saluran pernapasan akan mengendur ke bawah menutupi saluran pernapasan. Otot-otot ini akan bergetar dan menimbulkan suara ngorok ketika sedang  bernapas saat tidur.




Faktor Berat Badan

Semakin tinggi berat badan seseorang semakin tinggi pula timbunan lemak di dalam tubuhnya. Timbunan lemak ini akan menekan saluran pernapasan sehingga menyempit. Selain itu timbunan lemak juga akan mendorong otot-otot sekitar saluran pernapasan sehingga akan menutupinya. Akibatnya, orang gemuk cenderung bernapas ngos-ngosan dan ketika tidur akan mengeluarkan suara dengkuran. Mendengkur yang disebabkan oleh faktor ini akan hilang dengan sendirinya jika berat badan kembali normal.
Ngorok atau mendengkur karena kegemukan atau obesitas, faktor berat badan

Gangguan Hidung dan Tenggorokan

Ketika kita sedang menderita gangguan hidung, misal flu atau polip, kita akan sulit bernapas lewat hidung. Kondisi ini mengakibatkan tekanan udara di saluran pernapasan lebih besar sehingga menimbulkan suara ngorok saat tidur. Demikian juga dengan gangguan tenggorokan, seperti pembesaran amandel. Suara dengkuran ini akan hilang bersamaan dengan sembuhnya gangguan hidung dan tenggorokan tersebut.

Bahaya Tidur Mendengkur

Mendengkur termasuk sleep apnea atau gangguan tidur. Mendengkur mengakibatkan suplai oksigen berkurang. Minimnya suplai oksigen ini mengakibatkan organ-organ tubuh tidak dapat menjalankan fungsinya dengan normal. Jika kondisi ini dibiarkan dalam jangka panjang akan mengakibat timbulnya berbagai macam penyakit.

Memperparah Hipertensi

Mendengkur berarti memberikan tekanan yang tinggi pada saluran pernapasan. Jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini akan memacu peningkatan tekanan darah. Sebaliknya tekanan darah yang tinggi juga akan memacu tekanan udara di saluran pernapasan. Inilah yang menyebabkan penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi mengeluarkan suara ngorok yang lebih keras.

Meningkatkan Risiko Stroke

Selain meningkatkan tekanan darah, mendengkur juga menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Hal ini karena mendengkur yang tidak segera diatasi akan menyebabkan kekentalan darah. Dengan darah yang kental dan tekanan yang tinggi, pembuluh darah lebih rentan mengalami penyumbatan (stroke).

Meningkatkan Risiko Serangan Jantung

Mendengkur juga mengakibatkan detak jantung yang tidak beraturan. Terkadang seseorang mendengkur dengan frekuensi yang cepat dengan intensitas yang keras, terkadang sebaliknya. Jika mendengkur ini disertai gangguan tidur lainnya, seperti mengigau atau mimpi buruk, maka frekuensi dan intensitas dengkuran semakin tidak beraturan. Jika keadaan ini dibiarkan dalam jangka waktu yang lama maka akan meningkatkan risiko serangan jantung.

Mengakibatkan Diabetes

Mendengkur yang tidak segera diatasi juga dapat mengganggu metabolisme tubuh. Dengan terganggunya metabolisme ini tubuh tidak dapat mengontrol kenaikan gula darah dan menjadi resisten terhadap insulin.

Namun, di lain sisi, mendengkur juga bermanfaat dalam membakar kalori tubuh. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa orang yang mendengkur secara teratur dapat membakar kalori lebih banyak daripada tidur tanpa mendengkur.

Simak juga, Sering Mengigau atau Ngelindur? Inilah Dampak dan Cara Mengatasinya.

Demikian informasi tentang bahaya tidur ngorok, penyebab, dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat.



2 comments:

  1. Terimakasih informasinya, bermanfaat. Saya juga ingin share tentang Tips tidur sehat di http://goo.gl/00iXFH

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih juga, gan. Tips tidur sehat dari agan sangat bermanfaat juga.

      Delete

Maaf, komentar yang tidak berhubungan dengan isi artikel, banyak mengandung singkatan kata, atau mengandung link aktif, tidak kami tayangkan.

Komentar Anda akan kami moderasi sebelum kami tayangkan. Centang 'Notify me' agar Anda mendapat pemberitahuan lewat email bahwa komentar Anda sudah ditayangkan.