Olahraga Masyarakat Desa dan Kota

Olahraga Masyarakat Desa dan Kota, jogging, lari-lari kecil, jalan cepat

Olahraga yang saya maksud dalam artikel ini adalah olahraga untuk kesehatan, bukan olahraga untuk kejuaraan atau sport. Olahraga untuk kesehatan biasanya dilakukan ketika seseorang berusaha menurunkan berat badan, sedang menderita penyakit tertentu, atau sekedar menjaga kebugaran tubuh.




Olahraga untuk kesehatan adalah olahraga yang ringan, bisa dilakukan oleh siapa saja, dan bisa dilaksanakan di mana saja. Ciri jenis oleh raga ini adalah mempunyai keseimbangan gerak antara bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Contohnya jalan kaki, lari-lari kecil (jogging), peregangan (stretching), dan senam.

Silakan simak artikel tentang Perbedaan antara Olahraga Kesehatan dan Olahraga Kejuaraan.

Olahraga Masyarakat Desa

Masyarakat desa umumnya mempunyai aktivitas fisik yang tinggi. Bentuk tubuhnya rata-rata ideal dan atletis. Oleh karena itu jarang sekali kita temui warga desa melakukan olahraga di pagi hari. Jarang sekali kita menyaksikan orang desa jogging di Minggu pagi sebagaimana lazim dilakukan orang kota. Bagi mereka, itu adalah pemandangan yang aneh. Bagi mereka, itu adalah kegiatan yang buang-buang waktu.

Olahraga di Desa itu Pemandangan yang Aneh

Lantas bagaimana dengan warga desa yang hidupnya mapan, yang biasanya aktivitas fisiknya rendah. Bapak-bapak dari kalangan ini rata-rata mempunyai perut buncit. Demikian juga ibu-ibunya, pada gendut-gendut dan jalannya tidak bisa tegak lagi.

Mereka kesulitan mencari tempat olahraga di desanya. Sebenarnya bukan masalah tempat. Di desa banyak tempat lapang. Jalan-jalan pun lebih nyaman dijadikan lintasan jogging. Pemandangan sekeliling yang udaranya segar dan asri sangat menunjang bagi olahraga kesehatan.
Olahraga di Desa itu Pemandangan yang Aneh, jogging di jalan desa
Masalahnya, kegiatan seperti itu di desa belum lazim. Apalagi bersepatu dan mengenakan pakaian olahraga. Kegiatan apapun yang kita lakukan di desa, akan menjadi bahan perbincangan seluruh warga desa.

Jadikan Pembelajaran bagi Warga Desa

Ada tiga alternatif untuk mengatasi kondisi ini. Pertama, kita melakukan olahraga secara sembunyi-sembunyi. Lho, kok? Iya, daripada jadi pembicaraan warga desa. Caranya dengan melakukan olahraga sekitar rumah yang tidak terlihat orang, misal di samping rumah atau di belakang rumah.

Alternatif kedua, tiap hari Minggu pagi pergi kota untuk melakukan olahraga. Bisa ke gym, pusat kebugaran, taman kota, atau di jalur-jalur pejalan kaki yang biasanya ramai dijadikan jogging oleh warga kota. Hitung-hitung sambil rekreasi.




Alternatif ketiga, cuek. Tetap berolahraga di desa. Jika perlu, pakai sepatu dan kostum olahraga. Acuhkan pembicaraan orang (gaya orang kota). Paling-paling kuping panas hanya beberapa hari atau satu-dua bulan saja. Siapa tahu ini akan menjadi pembelajaran yang pada akhirnya olahraga di desa menjadi pemandangan yang lumrah.

Olahraga Masyarakat Kota

Beda dengan orang desa, orang kota lebih banyak yang gendut. Penyakit yang diderita pun lebih variatif. Kebutuhan olahraga untuk kesehatan di kota lebih mendesak. Ditambah lagi, orang kota lebih individu, cuek, dan semau gue.
Olahraga Masyarakat Kota, olahraga di taman kota, jalur pejalan kaki
Maka lahirlah tempat-tempat kebugaran, sanggar senam, aerobic, gym, atau sejenisnya. Bahkan taman-taman kota dan jalur pejalan kaki pun ramai dijadikan lintasan jogging pada hari libur atau Minggu pagi.

Tempat-tempat di kota yang memiliki tangga juga sangat baik dijadikan olahraga. Tidak perlu jogging, jalan kaki naik turun tangga sudah cukup. Yang lebih seru lagi, olahraga di lapangan atau tempat yang lapang. Lebih bebas dan lebih leluasa melakukan berbagai macam gerakan.

Yang perlu ditekankan, jangan melakukan olahraga terlalu lama. Olahraga kesehatan itu tidak butuh waktu lama, maksimal 30 menit. Lebih dari itu, yang Anda dapat adalah kelelahan dan kehausan. Badan terasa pegal dan capek. Besoknya, kaki Anda akan terasa linu atau njarem.

Simak juga Olahraga itu Bisa di Kantor, Bro..!

Demikian informasi tentang olahraga masyarakat desa dan kota. Semoga bermanfaat.



No comments:

Post a Comment

Maaf, komentar yang tidak berhubungan dengan isi artikel, banyak mengandung singkatan kata, atau mengandung link aktif, tidak kami tayangkan.

Komentar Anda akan kami moderasi sebelum kami tayangkan. Centang 'Notify me' agar Anda mendapat pemberitahuan lewat email bahwa komentar Anda sudah ditayangkan.